Selasa, 08 Januari 2013

Usaha Sukses "Roti Bakar Eddy"


Wikul singkatan dari wisata kuliner, itulah istilah yang biasa digunakan oleh para pecinta kuliner untuk menjajal beberapa makanan yang cukup terkenal dan memiliki khas dari tiap jenis makanan yang membuat tiap pecinta kuliner merasa wajib untuk memasukkan dalam daftar kuliner mereka. Bagi anak muda yang suka nongkrong pasti sudah tidak asing dengan salah satu jajanan malam yang cukup ringan ini, yakni kedai Roti Bakar Eddy.
Melihat dari namanya saja kita pasti beranggapan bahwa usaha kedai roti bakar tidak memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun, kita tidak boleh memandang sebelah mata usaha yang awalnya memang dirintis dari pedagang kaki lima itu.Eddy pertama kali membuka kedai roti bakar di Jalan Hasanudin, tahun 1966, (sekarang di lokasi Pasaraya Blok M). Dulu, dia melakukan semuanya seorang diri dan sering pindah tempat usaha selama 13 kali karena diusir aparat. Namun berkat kesabarannya serta kepandaiannya dalam bergaul, usahanya mulai menanjak hingga menjadi tempat nongkrong anak muda hingga para selebritis. Sampai saat ini, Roti Bakar Eddy juga mempertahankan konsepnya sejak awal, yakni warung tenda ala kaki lima dan tempat nongkrong anak-anak muda. Usaha ini sekarang dijalankan oleh putra bungsunya Ariyadi. Ariyadi ini meraup omzet Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per hari. Roti Bakar Eddy telah memiliki beberapa cabang, seperti di Ciputat, Senayan dan Mampang. Untuk cabang di daerah Depok, Cibubur, dan Pondok Gede, dikelola oleh kakaknya dengan manajemen yang berbeda.
Usaha ini sudah pasti memberikan kita inspirasi untuk membuka suatu lapangan usaha yang memiliki cirri khas tertentu sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Namun, tidak mudah untuk melakukan usaha kecil menengah tersebut.
Usaha kuliner sendiri sebenarnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Pertama adalah usaha yang menjual makanan pokok sehari-hari, seperti warung tegal dan warung nasi padang gerobak. Kelompok selanjutnya menjual makanan pengganti makanan pokok, misalnya bakso, mi ayam, sate Padang, dan sate Madura. Kelompok usaha kuliner jajanan seperti gorengan, roti bakar, cakue, serabi, dan martabak. Terakhir, usaha kuliner kaki lima yang menjual aneka minuman, mulai dari es buah, jus buah, aneka minuman teh, es kelapa hingga sari tebu.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha kuliner, diantaranya :
1.       jenis usaha yang akan digeluti. Usaha yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan keahlian dan kepribadian agar nyaman menjalaninya. Jangan membuka usaha hanya karena mengikuti tren tanpa tahu bagaimana sebenarnya usaha tersebut harus dijalankan. Jika tidak ingin disibukkan oleh aktivitas memasak yang menghabiskan banyak waktu setiap harinya. Jika termasuk orang yang senang mengoordinir dan mentraining anak buah dapat membuka usaha seperti jus buah, aneka minuman teh, kebab, martabak, atau hamburger sekaligus di beberapa tempat. Anda tinggal mengontrol setiap cabang setiap harinya.
2.       informasi terkait usaha yang akan dijalankan. Sebelum menjalani jenis usaha, kumpulkanlah informasi sebanyak-banyaknya. Misalnya, mengenai jumlah modal, perlengkapan usaha, serta hambatan dan tip trik agar usaha berjalan baik dan dapat berkembang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari informasi. Misalnya dengan membaca buku atau artikel di internet, media massa, mengikuti seminar wirausaha, serta bertanya atau tukar pikiran dengan orang yang berpengalaman.
3.       Modal. Jangan berkecil hati bila tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha. Bila yakin dengan usaha yang akan dijalani dapat bekerja sama dengan rekan untuk membangun usaha bersama.
4.       lokasi usaha. Lokasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usaha makanan dan minuman kaki lima. Berikut ini beberapa lokasi potensialnya.
·         Kampus merupakan lokasi cukup strategis untuk usaha makanan dan minuman.
·         Daerah perkantoran merupakan pasar potensial usaha makanan dan minuman kaki lima. 
·         Sekitar pusat perbelanjaan tradisional atau modern.
·         Perumahan.
·         Berdekatan dengan aneka usaha lain.
·         Sesuaikan jenis usaha dengan pangsa pasar.

Selain kita tahu hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuka suatu usaha, kita juga harus mempunyai jiwa seorang pengusaha, yakni :
·         Berani bekerja keras.
·         Didukung dengan kerja ikhlas.
·         Pantang menyerah.
·         Ciptakan bisnis yang tidak biasa.
·         Bekal ilmu dan pengalaman berwirausaha.
Jadi, ada baiknya kita mempersiapkan diri kita dengan memulai dari dalam diri untuk memiliki jiwa wirausaha.

4 komentar:

  1. Makan adalah urusan nomor satu, setiap hari manusia harus makan.

    Inilah peluang usaha yang perlu diperhatikan oleh para pengusaha, termasuk Anda. Jika ingin mengembangkan sebuah usaha bisnis yang selalu dibutuhkan orang, maka kembangkanlah sebuah usaha Bisnis Kuliner.

    Bagi Anda yang saat ini sedang menekuni atau tertarik dengan Bisnis Kuliner terutama yang pengolahannya dengan dibakar / dipanggang, saya sarankan menggunakan Kompor Panggang Tanpa Asap.

    Kompor Panggang Tanpa Asap sangat berguna untuk membuat : Ayam Bakar, Ikan Bakar, Sosis Bakar, Bakso Bakar, Jagung Bakar dan lain-lain.

    Kompor Panggang Tanpa Asap juga sangat menguntungkan bagi Pengusaha Kuliner yang akan melebarkan sayap baik dengan membuka cabang maupun me-waralabakan usahanya.

    Info Kontak :

    Bapak Taufik.
    HP : 081548950925.

    Keterangan lebih lanjut silakan kunjungi :
    http://www.usaha-nyata.com

    BalasHapus
  2. saya mau info kantor dan tlp nya ya

    BalasHapus
  3. salam kenal semuanya,ini aku mau cerita sedikit masalah kesuksesan aku,sahpa tau ada salah satu kalian mau seperti aku degan jalan minta bantu degan atas nama ki songo,dulu awalnya aku ragu dan takut,tapi lagi butuh juga untuk menyelesaikan masalah ekonomi,iya aku beranikan diri hubungi nomor 085217519919 aki songo iya aku berbicara dan masuk akal bicara beliau,dan lihat webnya aki di www.paranormal-kisongo.blogspot.com,petunjuk beliau juga masuk akal,syukur berkat petunjuk kisongo sekaran aku udah ada usaha jahit,ini kisah aku,wassalam.terima kasih

    BalasHapus