Selasa, 08 Januari 2013

Etika Wirausaha


Prinsip  Etika dan Norma Kewirausahaan
a.  Prinsip tanggung jawab
·         Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
·         Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.
b.  Prinsip keadilan (first come first serviced)
c.  Prinsip otonomi
(kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)
·         Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
·         Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen pribadi utk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.
Prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis
a.       Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
b.      Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
c.       Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
d.      Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
e.       Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
f.        Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
g.       Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
h.      Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i.         Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
j.         Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.


SUmber :
http://nmarcheta.wordpress.com/2012/04/13/kewirausahaan-dan-etika-bisnis/
http://roelcup.wordpress.com/2010/06/22/etika-kewirausahaan/
http://stock-engineering.blogspot.com/2010/12/etika-dan-norma-norma-kewirausahaan.html

Tantangan dan Masalah Dalam Berwirausaha


Pada umumnya, ada beberapa tantangan ataupun masalah yang dihadapi dalam menjalankan suatu usaha, diantaranya :
1. Ketidakmampuan Manajemen
Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.
2. Kurang Pengalaman
Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.
3. Lemahnya Kendali Keuangan
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis.
Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.
5. Pertumbuhan Tak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau dari tambahan modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi modalnya.
6. Lokasi yang buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut terancam gagal.
7. Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan.
Berhasil melewati “tahap awal kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.

Adapun prosedur dalam pemecahan masalah, langkah-langkahnya dapat menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
  • Kenalilah persoalannya secara umum.
  • Identifikasikan problem-problem utama yang terkait.
  • Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah
  • Carilah sebab-sebab problem tersebut,
  • Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan j alan keluar dari problem tersebut,
  • Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik,
  • Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
Proses berpikir secara ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah yang sistematis, Berorientasi kepada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
  2. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan.
  3. Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan. Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif maupun deduktif. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.
  4. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
  5. Menemukan dan meyakini gagasan.
  6. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.



Sumber :
http://rafkirasyid.wordpress.com/2008/03/21/tantangan-kewirausahaan/
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/keuntungan-dan-tantangan-berwirausaha.html
http://kornelisbenu.blogspot.com/2012/01/masalah-dan-tantangan-dalam_09.html

Asas, Tujuan, dan Manfaat Kewirausahaan


Tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
  1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
  2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
  4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan’orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. 
Asas Kewirausahaan
    • Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat
    • Kemauan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif
    • Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko bisnis
    • Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
    • Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
Manfaat Kewirausahaan
    • Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani
    • Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuanya
    • Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran
    • Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros
sumber :
http://panduankewirausahaan.blogspot.com/2012/02/tujuan-kewirausahaan.html
http://kartikagaby.wordpress.com/2011/12/05/tujuan-kewirausahaan/
http://wirausahasmk.blogspot.com/2011/02/asas-tujuan-manfaat-dan-sasaran.html

Kewirausahaan

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.

Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.


Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28)
  • Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
  • Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
  • Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
  • Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
  • Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
  • Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
  • Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
  • Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

Sumber :
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html
http://rasimunway.blogspot.com/2011/05/ciri-wirausaha-yang-berhasil.html

Usaha Sukses "Roti Bakar Eddy"


Wikul singkatan dari wisata kuliner, itulah istilah yang biasa digunakan oleh para pecinta kuliner untuk menjajal beberapa makanan yang cukup terkenal dan memiliki khas dari tiap jenis makanan yang membuat tiap pecinta kuliner merasa wajib untuk memasukkan dalam daftar kuliner mereka. Bagi anak muda yang suka nongkrong pasti sudah tidak asing dengan salah satu jajanan malam yang cukup ringan ini, yakni kedai Roti Bakar Eddy.
Melihat dari namanya saja kita pasti beranggapan bahwa usaha kedai roti bakar tidak memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun, kita tidak boleh memandang sebelah mata usaha yang awalnya memang dirintis dari pedagang kaki lima itu.Eddy pertama kali membuka kedai roti bakar di Jalan Hasanudin, tahun 1966, (sekarang di lokasi Pasaraya Blok M). Dulu, dia melakukan semuanya seorang diri dan sering pindah tempat usaha selama 13 kali karena diusir aparat. Namun berkat kesabarannya serta kepandaiannya dalam bergaul, usahanya mulai menanjak hingga menjadi tempat nongkrong anak muda hingga para selebritis. Sampai saat ini, Roti Bakar Eddy juga mempertahankan konsepnya sejak awal, yakni warung tenda ala kaki lima dan tempat nongkrong anak-anak muda. Usaha ini sekarang dijalankan oleh putra bungsunya Ariyadi. Ariyadi ini meraup omzet Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per hari. Roti Bakar Eddy telah memiliki beberapa cabang, seperti di Ciputat, Senayan dan Mampang. Untuk cabang di daerah Depok, Cibubur, dan Pondok Gede, dikelola oleh kakaknya dengan manajemen yang berbeda.
Usaha ini sudah pasti memberikan kita inspirasi untuk membuka suatu lapangan usaha yang memiliki cirri khas tertentu sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Namun, tidak mudah untuk melakukan usaha kecil menengah tersebut.
Usaha kuliner sendiri sebenarnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Pertama adalah usaha yang menjual makanan pokok sehari-hari, seperti warung tegal dan warung nasi padang gerobak. Kelompok selanjutnya menjual makanan pengganti makanan pokok, misalnya bakso, mi ayam, sate Padang, dan sate Madura. Kelompok usaha kuliner jajanan seperti gorengan, roti bakar, cakue, serabi, dan martabak. Terakhir, usaha kuliner kaki lima yang menjual aneka minuman, mulai dari es buah, jus buah, aneka minuman teh, es kelapa hingga sari tebu.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha kuliner, diantaranya :
1.       jenis usaha yang akan digeluti. Usaha yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan keahlian dan kepribadian agar nyaman menjalaninya. Jangan membuka usaha hanya karena mengikuti tren tanpa tahu bagaimana sebenarnya usaha tersebut harus dijalankan. Jika tidak ingin disibukkan oleh aktivitas memasak yang menghabiskan banyak waktu setiap harinya. Jika termasuk orang yang senang mengoordinir dan mentraining anak buah dapat membuka usaha seperti jus buah, aneka minuman teh, kebab, martabak, atau hamburger sekaligus di beberapa tempat. Anda tinggal mengontrol setiap cabang setiap harinya.
2.       informasi terkait usaha yang akan dijalankan. Sebelum menjalani jenis usaha, kumpulkanlah informasi sebanyak-banyaknya. Misalnya, mengenai jumlah modal, perlengkapan usaha, serta hambatan dan tip trik agar usaha berjalan baik dan dapat berkembang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari informasi. Misalnya dengan membaca buku atau artikel di internet, media massa, mengikuti seminar wirausaha, serta bertanya atau tukar pikiran dengan orang yang berpengalaman.
3.       Modal. Jangan berkecil hati bila tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha. Bila yakin dengan usaha yang akan dijalani dapat bekerja sama dengan rekan untuk membangun usaha bersama.
4.       lokasi usaha. Lokasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usaha makanan dan minuman kaki lima. Berikut ini beberapa lokasi potensialnya.
·         Kampus merupakan lokasi cukup strategis untuk usaha makanan dan minuman.
·         Daerah perkantoran merupakan pasar potensial usaha makanan dan minuman kaki lima. 
·         Sekitar pusat perbelanjaan tradisional atau modern.
·         Perumahan.
·         Berdekatan dengan aneka usaha lain.
·         Sesuaikan jenis usaha dengan pangsa pasar.

Selain kita tahu hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuka suatu usaha, kita juga harus mempunyai jiwa seorang pengusaha, yakni :
·         Berani bekerja keras.
·         Didukung dengan kerja ikhlas.
·         Pantang menyerah.
·         Ciptakan bisnis yang tidak biasa.
·         Bekal ilmu dan pengalaman berwirausaha.
Jadi, ada baiknya kita mempersiapkan diri kita dengan memulai dari dalam diri untuk memiliki jiwa wirausaha.

Proposal Kewirausahaan


Proposal Kewirausahaan
Oleh :    Riaty Handayani
                Fajri Rahmawati
                Sayyid Kutub A.
Mahasiswa Fakultas Teknik Industri, Universitas Mercu Buana Jakarta
BAB  I   PENDAHULUAN
A.  Judul Kegiatan : USAHA PENAWARAN JASA LAUNDRY “Trio’s Clean Laundry”
B.  Status Usaha : Usaha yang akan kami jalankan adalah rintisan usaha baru
C.  Rasional Kegiatan : Usaha yang kami dirikan ini bergerak dibidang jasa pencucian baju/laundry. Kami mengambil jenis usaha ini dengan didasari niat untuk membuka lapangan pekerjaan dan mempeoleh profit/keuntungan. Kami membuka usaha jenis ini dikarenakan melihat kondisi pasar yang masih belum banyak membuka usaha dibidang ini. Dilatar belakangi dengan kesibukan masyarakat khususnya di Jakarta yang memiliki kendala waktu  untuk mencuci baju sendiri maka mereka akan membawa baju kotor ke laundry yang memang difungsikan untuk mengefisiensikan waktu. Letak usaha laundry yang kami dirikan berada di daerah perumahan dengan jumlah masyarakat yang banyak sehingga ramai dikunjungi.
D.  Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari didirikankanya usaha jasa laundry ini adalah:
a)      Untuk memperoleh penghasilan yang dapat saya gunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
b)      Untuk membuka lapangan pekerjaan.
c)      Untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci baju dan menginginkan sesuatu yang praktis.
BAB  II  COMPANY PROFILE
Saat ini kebutuhan akan jasa laundry dan dryclean semakin meningkat baik dibidang Rumah Tangga, Salon, Rumah Sakit, Apartemen dan  Hotel. Seiring dengan peningkatan kebutuhan tersebut maka kami “Trio’s Clean Laundry” hadir untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Besar harapan kami untuk dapat memberikan pelayanan jasa laundry dan dryclean berupa Linen & Towels, Uniform, Guest Laundry, Gordyn dan lain sebagainya.Sebagai bahan pertimbangan, kami paparkan dengan lebih detail company profile dan jasa-jasa yang dapat kami berikan.
Usaha yang kami rintis merupakan sebuah penawaran jasa yang bernama “Trio’s Clean Laundry” yang akan didirikan di daerah GRAHA RAYA BINTARO.
Dikelola oleh pekerja handal dan berpengalaman dalam memberikan pelayanan yang bergerak dibidang Laundry atau binatu dengan konsep cuci dan seterika. Trio’s Clean Laundry “ merupakan unit usaha yang dirintis oleh 3 orang mahasiswa Teknik Industri Mercubuana, yaitu : Riati Handayani, Sayyid Kutub A, dan Fajri Rahmawati. Ketertarikan pada dunia bisnis membuat kami terjun ke usaha laundry ini.  
Kami menawarkan jasa layanan cuci dan seterika berdasarkan jumlah berat (Kg) cucian konsumen dan Paket Hemat Bulanan, sehingga harga yang ditawarkan lebih murah dari jasa layanan laundry yang sudah ada, namun tetap mengutamakan kualitas. Trio’s Clean Laundry “ dalam mengoperasikan usaha jasa Laundry secara konsisten berupaya memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
BAB III JASA yang DITAWARKAN
Kami menawarkan pelayanan jasa laundry & dry cleaning untuk Hotel, rumah tangga ataupun perusahaan  meliputi:
o    Linen berupa seprai, sarung bantal, gordyn
o    Towels
o    Uniform
o    Guest Laundry
Dengan semakin padat dan dinamisnya kinerja seseorang, menuntut untuk dapat mengatur waktunya sebaik mungkin. Sedikit sekali orang memiliki kemampuan manajerial dalam membagi waktunya, apalagi untuk hal-hal yang dianggap mudah namun berpengaruh besar.
Aktivitas yang kecil namun membawa pengaruh besar tersebut yaitu mencuci pakaian. Bila dipikir berapa banyak orang dikota besar yang bisa membagi waktunya untuk mencuci pakaiannya sendiri, sejak pagi sudah bergelut dengan pekerjaanya, pulang dari kantor sudah larut malam, dan hanya ada satu dibenak pikiran yaitu istirahat. 
Sebagai contoh untuk di Jakarta sendiri yang memiliki populasi penduduk 9 juta orang dengan rata-rata 2 juta kepala keluarga saat ini diprediksi baru tergarap cucian 7.000 kepala keluarga.  Bila masing-masing keluarga itu rata-rata punya empat orang anggota keluarga dengan cucian 1,5 kilogram per hari, maka dalam satu hari 7,5 ton pakaian warga Jakarta yang dicuci menggunakan jasa laundry kiloan, nilai nominalnya setara dengan Rp3 miliar per bulan. Itu baru dari segmen keluarga. Belum untuk segmen hotel dan restoran. Biasanya, hotel meski mempunyai jasa laundry sendiri, namun kebanyakan justru menggunakan jasa laundry luar untuk seprai, sarung bantal, atau taplak meja. Untuk 2,3 juta kamar di Jakarta dan rata-rata 40% urusan cuci ini diboyong untuk dicucikan di luar hotel, maka jasa laundry bisa memperoleh Rp4,6 miliar per hari dari cuian hotel itu.
Selain itu, binatu juga banyak menerima cucian bagi anak kos khususnya para mahasiswa, karena dirasa harga dari laundry kiloan murah dan sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa. Maka tidak heran bahwa bisnis laundry kiloan merupakan bisnis yang menggiurkan dan tidak ada matinya. Bagi kami, pelanggan merupakan guru yang baik dan terbukti telah menempatkan Trio’s Clean Laundry“ sebagai salah satu yang terbaik.
Realisasi Usaha
Proses pengerjaan laundry & dry cleaning kami adalah sebagai berikut:
o    Proses pencucian kami lakukan dengan mengikuti prosedur pencucian berdasarkan washing label tips dari masing-masing material.
o    Pencucian dilakukan dengan menggunakan air yang telah melalui proses penyaringan sehingga air menjadi jernih dan tidak merusak warna asli bahan yang dicuci.
o    Kami melakukan manajemen barang yang baik sehingga dapat meminimalisasi resiko tertukar  dan kehilangan.
o    Kami memisahkan pencucian bahan-bahan sesuai dengan warna , jenis , dan vendor.
o    Kami memiliki fasilitas Workshop yang memadai dengan peralatan pendukung yang berkualitas serta karyawan yang berpengalaman mengenai Laundry & Dry Cleaning.
o    Pencucian linen di ambil sesuai jadwal yang telah di sepakati bersama, dan pembayaran di lakukan setelah baju yang telah dicuci diterima oleh konsumen.

BAB IV Analisa Pasar
Kami yakin bahwa keunggulan dari pelayanan kami dapat menjadi pilihan terpercaya bagi konsumen dalam pengerjaan laundry & dry cleaning. Keunggulan kami antara lain:
o    Kami melayani pencucian dan setrika regular One Day Service.
o    Kami memberikan garansi pencucian jika hasil cucian kurang rapi dan atau kurang bersih akan kami proses kembali secara gratis dengan syarat & ketentuan.
o    Kami menawarkan jasa layanan pick up & delivery gratis.
o    Kami tidak mencampur pakaian dari vendor yang berbeda.
o    Kami melakukan pencucian mengacu pada washing table tips pada pakaian.
o    Mesin yang kami gunakan merupakan teknologi terbaru dikelasnya.
o    Kami menggunakan penyaringan air dari kotoran-kotoran yang bisa merusak warna baju.
o    Cucian hilang dan atau rusak akibat dari pihak laundry atau akibat proses cuci maka akan kami ganti 10 (sepuluh) kali dari ongkos cucinya dan atau sesuai dengan kondisi yang akan kami tempuh kemudian.
o    Hal-hal yang belum tertera dalam pelayanan ini, sangat kami terima masukan-masukan dari pelanggan bagi peningkatan kualitas pelayanan. kami akan selalu berusaha maksimal  demi tercapainya kepuasan Customer.
o    Kami mempunyai program “Member Card” dimana program ini dikhususkan untuk pelanggan tetap kami dengan memberikan diskon 10% setiap 5 kg pencucian.
Trio’s Clean Laundry yakin akan menjadi laundry yang terbaik dengan jumlah pelanggan yang terbanyak. Pelayanan yang baik yang kami berikan kepada pelanggan dan menjaga citra baik usaha kami. Selalu mengutamakan kualitas kepada pelanggan dan tepat waktu dalam menyelesaikan laundry kepada para pelanggan.
BAB V STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang dilakukan untuk memperluas pasar ialah sebagai berikut :
Perkembangan usaha laundry kian pesat dalam beberapa tahun ini. Bisnis ini banyak menjadi pilihan untuk berinvestasi. Banyak orang beranggapan bisnis laundry adalah bisnis yang menjanjikan keuntungan yang cepat. Tak kurang dari jangka waktu tujuh bulan modal usaha sudah dapat kembali. Hal ini banyak disetujui oleh para pengusaha yang telah menggeluti bisnis laundry. Maka tidak mengherankan jika dengan mudahnya dapat kita jumpai layanan jasa laundry ini. Bauran pemasaran Trio’s clean laundryterdiri dari strategi produk meliputi berbagai macam jenis pencucian yang berkualitas, produk yang mengikuti tren dan pesanan, bahan baku pencucian yang selalu tersedia dan berkualitas serta beragam jenisnya, produksi yang tepat waktu, pelayanan yang memuaskan, dan garansi atas kesalahan produksi. Salah satu kunci untuk memperoleh pelanggan banyak  adalah dengan selalu melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan usaha, diantaranya gerai laundry hanya menggunakan  deterjen ramah lingkungan (limbah deterjen tidak menyebabkan pencemaran), menggunakan teknologi ultra violet (air yang digunakan bebas bakteri), memberikan garansi produk, memberikan pelayanan pesan antar kepada pelanggan, dan program member card sehingga pelanggan merasa antusias dan puas terhadap pelayanan laundry kami.
 BAB VI STRUKTUR ORGANISASI
 Kami memiliki 6 orang karyawan yang siap melayani konsumen dengan menggunakan peralatan dengan tekhnologi terbaik, serta detergen dan pewangi yang berkualitas dengan rincian sebagai berikut:
1.       Karyawan:
o    1 org Administrasi
o    3 org Pengerjaan
o    2 org Driver
2.       Peralatan:
o    Mesin cuci kapasitas 10 kg
o    Mesin Pengering 12 kg
o    Vacuum Table
o    Mesin Boiler Gas 20L
o    Setrika uap
o    Vertical STEAMER
o    Kendaraan khusus pick up dan delivery
3.        Jenis detergen, pewangi:
Kami menggunakan detergen khusus untuk menjaga kualitas pakaian dan ramah Lingkungan.
Keunggulan detergen yang kami gunakan:
o    Tidak memudarkan warna pakaian, sehingga pakaian tetap bersih dan bersinar seperti baru.
o    Mengandung formula khusus yang berfungsi membersihkan kotoran hingga ke serat-serat pakaian.
o    Hasil limbah sangat aman bagi lingkungan & mudah diuraikan oleh alam.
”Trio’s Clean Laundry” memiliki pewangi dari berbagai macam pilihan antara lain:  Pink,Floral, Lavender, Lily, Apple, Snapy, Lamansi, Bouqet,Bougenvile, Strawberry yang dapat dipilih sesuka hati oleh Anda.
Kami menempatkan kepuasan pelanggan pada top target kami. Bagi kami kepuasan pelanggan adalah penentu keberhasilan kami. Kami percaya dengan terciptanya kepuasan pelanggan maka dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
BAB VIII Penutup
Demikian proposal penawaran jasa “Trio’s Clean Laundry”, adalah suatu kebanggaan bagi  kami jika dapat bekerja sama dengan baik. Kami ucapkan terima kasih atas kesempatan menyampaikan penawaran jasa kami.

Minggu, 04 November 2012

Strategi Khusus Berwirausaha


Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat dipasar.
Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan serta diperbarui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menerapkan teori “strategi berbasis sumber daya” (resources-based strategy). Teori ini dinilai potensial untuk memelihara keberhasilan perusahaan ketika berada dalam situasi eksternal yang bergejolak. Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, yaitu dengan:
1.Pola organisasi dan administrasi yang baik.
2.Perpaduan asset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan alam, serta asset tidak berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif dan keterampilan manajerial.
3.Budidaya perusahaan.
4.Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.

Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan?
(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan: Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan: Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?
(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan untuk mengantisipasi pesaing?
(6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru.Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama-lamanya?
(7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?
(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat?
(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
(1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan
(2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
(3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan mar­ket leader) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk bersaing dengan market leader.Strategi mi dilakukan dengan cara:
(1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam ha! i, wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
(2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk strategi mi adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa sejenis(undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
(1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka pengembangan produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
(2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”,dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
(3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in­dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.

Sumber :